Friday, December 12, 2008

Twilight



i didn't read the book but personally i think it's a good movie and i could see why this movie become a box office.. it's more to teendrama with a bit slice of action, i bet a lot of female in this world (not all) would like this film (just admit it would you?).

anyway, up till now i've already watch it twice now, i would watch it again if it's a treat hahaha

me: "hahaha. wtf? hahaha" (pas kelar baru sadar kalo kagak tidur pas nonton film ini :P)
verdante: "Film ini sebenarnya jelek tapi biar gmana pun gua suka ini film. Selain romantis bgt, karakternya kuat dan keren.. Gw suka sama Kristen Stewart krn dia bs memerankan Isabella Swan dengan baik. Bravo Stephanie Meyer!!! ^^V"

Lidya: "Waaaahhhhhhh, andai semua cowo bs kayak gitu, ya gak fel? ya gak Piet?"(senang sekali tampaknya, sedikit meneteskan air mata di beberapa adegan :p)
Mira: "..."(terkagum sepanjang film sembari selalu meletakkan kedua tangan di kedua pipinya menemani senyum lebarnya yang membuat saya malas dan meninggalkannya sebelum film itu berakhir.hahaha)
Dian Suge: "Jujur. Gw ga trlalu suka film drama romantis tp liat film ini gw suka :p"

Monday, December 8, 2008

all good things ends in December

sudah bulat. meski bulat tidak sempurna, tapi sepertinya sudah cukup. terima kasih untuk semua yang membangunkan dan menyadarkan saya. sekarang saya sudah bangun dan sadar! hahaha. terima kasih sekali lagi. dan sepertinya suara-suara itu kembali terdengar lagi. ah, betapa aku merindukan suara-suara itu! terima kasih!

no such thing as forever
all good things ends in December

Sunday, November 23, 2008

is it?

aku ini orang baik. itu menurutku. aku tidak pernah bermaksud untuk melukai atau berbuat jahat kepada siapapun atau apapun. tapi aku sering melukai orang. bukan dengan perbuatan lebih kepada perkataan atau candaan. i tend to hurt people when i feel close to them. tanya saja kepada beberapa wanita di dunia ini. sejujurnya itu semua tidak disengaja, dan sepertinya mereka sering terluka karenanya dan saya benar-benar minta maaf akan hal itu. tapi sejujurnya saya juga terluka karena mereka. sering. baik dengan perbuatan atau perkataan. apakah mereka sadar dan peduli akan hal itu? sepertinya tidak! mungkin ini yang disebut resiko bersosialisasi? capek juga kalo begini terus...


ini salah. ini parah.
aku kalah. cukup sudah.
harus lebih sabar.

Sunday, November 16, 2008

a chocolate to cheer you up!

dia sedang sedih. sedih karena belum menang. mungkin sedikit gara-gara saya. saya sangat menyesal jika benar begitu. sekarang dia sedang gloomy. sedang sedih.

saya mau nonton bioskop dengannya. itu rencananya, karena tiket sudah dibeli jauh-jauh hari. sebelumnya saya pergi ke supermarket dekat rumah, di counter saya melihat sebatang coklat kecil. murah dan kelihatannya enak. saya membelinya. sebatang coklat untuk dia. saya ingin menghiburnya, saya ganti bungkusnya dengan kertas berisikan kata-kata dari saya. saya hanya ingin menyemangatinya. selesai dibungkus, saya menelponnya.

ternyata dia tidak sadar kalau hari ini mau nonton dan dia sedang pacaran dengan kekasihnya. mungkin sedang bermanja-manjaan atau mencari penyemangat atau apalah saya tidak tahu. dia bilang dia sudah janji dengan kekasihnya kalau hari ini adalah hari untuknya. wtf. saya melakukan sebuah asumsi tentang janji itu dan acara nonton bersamanya, biasanya asumsi saya itu benar. tapi saya tidak ingin mencari tahu. tapi tak apa. janji memang harus ditepati, saya setuju akan hal itu.

ya sudah, dengan sok berbesar hati saya meminta dia untuk beristirahat dan tidak usah memaksa jika tidak mau. dan gunakan waktu pacarannya dengan sebaik mungkin. agar dia tidak sedih lagi. padahal saya yang jadi sedih. lagi. tapi mau bilang apa. kadang yang disebut teman lebih memilih kekasih daripada sahabatnya. jadi ingat waktu dulu ngeband, dimana sering kali tidak latihan gara-gara pada pacaran, padahal jadwal latihan sudah diasepakati. bukan bermaksud menyalahkan siapa-siapa, tapi memang terkadang seperti itu. sering kalau dalam hidup saya.

akhirnya saya jadi pergi nonton. sendiri. nonton film hutan gelap-gelapan. seperti biasa saya ngantuk dan tertidur. ketika sampai di rumah, saya membuka lemari es dan menemukan coklat tadi. tetap diberikan besok atau tidak yah, saya bertanya. sudahlah, biar kekasihnya yang menghiburnya. aahh, sepertinya saya lebih membutuhkannya dari pada dia. jadi saya buka dan makan coklatnya. hahaha. tertawa sinis menertawakan kebodohan saya lagi.

oh, and it goes like this:
Dear (her name here),

a chocolate to cheer you up!
let it wash away your sadness
and take all your disappointment

i pick the small one so that it'll gone easier and sooner
let me be the one who's gloomy, cause i look cool doing that
not you, you just making the world sad..

yours,
felix
Sial. beberapa minggu terakhir seperti ini terus. gila. sudah tahu ini salah. sudah tahu saya tidak ada di hatinya. kok terus-terusan gini ya. terluka. lagi dan lagi. disengaja atau tidak.

i've found it's so hard being a best friend with someone that you love.

Sunday, November 9, 2008

ouch, it hurts to be a couch!

saya merasa bodoh. saya tahu itu. terjebak dalam hal sama namun tak bisa berbuat banyak karena itu adalah pilihan saya. namun entah mengapa saya memilih untuk menikmati menjadi orang bodoh yang kedua kalinya. dan hari ini saya merasa terlalu bodoh, kembali mengharapkan hal yang mungkin benar-benar tidak ada. atau setidaknya belum ada menurut mereka. saya mencoba untuk merubah kebiasaan buruk saya untuk dia. saya mencoba untuk setia padahal dia tidak minta. saya sudah terikat secara emosional dengan dia. yang membuat saya merasa sangat bodoh adalah sepertinya saya sendiri yang berusaha mengikatnya padahal dia sudah melarangnya. terikat emosional. sial.
hari ini dia tampak cantik. cantik sekali. meskipun saya lebih suka yang asli. namun sepertinya dia tampak cantik bukan untuk saya, lebih kepada dirinya atau mungkin untuk seseorang yang nyatanya bukan saya. padahal saya ada rencana untuk dia hari ini, tapi semua buyar ketika dia memutuskan untuk pergi dengan seseorang yang bukan saya. tapi siapa saya untuk melarang dia yang memang tidak pernah terikat kepada saya. saya ulangi: saya yang mengikat diri saya kepadanya. saya merasa bodoh ketika pergi mengantarkan dia bertemu seseorang yang bukan saya. dan sepertinya dia bahagia ketika bersama orang itu. yah, asal dia bahagia. andai saja dia bisa sedikit lebih peka karena saya kembali terluka. lagi. perlu diingat, itu bukan salah dia, itu salah saya. hahaha. mungkin saya harus berusaha lebih keras lagi untuk tidak terikat emosional dengan dia. usaha sangat keras. ikatan emosional. bodoh sekali.


she said that i was like a couch, a very big and comfy one.
she could sit, sleep or even jump or roll on it, still it's a couch.
a couch is like a one-way-friend, cause she never knew when it's hurt.
and when it's broken or when she get bored,
she could just throw and leave it right away.
ouch, it hurts to be a couch!




Monday, November 3, 2008

just when i needed the most.

i used to plan a future, now i have two, and both are not mine..
the problem always quite the same and i never really want to solve them
i just run away from them, and it probably the best way, probably.
i feel so alone and i was really alone and yeah i am alone..

i was wrapped in loneliness and it slowly kills me
supposed to be happy cause i was winning something, but i'm not..
i'm not happy and it dissolve to tears...
tears of loneliness that washed away by the rain...

i need someone to talk to or just sit beside me, but there is nobody
just when i needed the most, they were never really there
probably it's only the timing, but it happens all the time..
but at the moment i'm not liking in being alone..

i'm not really liking being alone now, but i guess i've got to get used to it..
get used to it. again and again. just like before. long before.

cengeng, sensitif dan memalukan...
mungkin karena pikiran terlalu lelah bekerja...

Monday, October 27, 2008

i was born in blue

Hari ini berusaha menepati janji untuk pergi berkunjung ke rumah saudara. Meskipun hujan deras, janji itu terpenuhi. Berkunjung dan beramah tamah, saya senang sekali, melihat dan merasakan keramahtamahan dan kehangatan orang-orang baik itu.

Dan saya mendapat sedikit pengetahuan tentang proses kelahiran saya yang saya anggap tidak biasa. saya ini lahir prematur. bukan, bukan itu 'hal yang tidak biasa' yang saya maksud. ternyata ketika lahir, saya tidak menangis seperti sebagian besar bayi lainnya. itu juga bukan 'hal yang tidak biasa' yang saya maksud. saya lahir prematur, dan begitu keluar tidak menangis atau berteriak2 seperti normalnya bayi lainnya. mengapa? saya diam karena ternyata saya lahir terlilit ari ari, muka dan kepala saya biru dan itu membuat semua orang terdiam saat itu dengan diamnya saya. Mendengar cerita ini saya tertarik dan agak bangga karena saya terlahir tidak seperti umumnya (i'm grateful for being alive but it kinda make me a little bit special :p).

Oke, mungkin saya agak melebih-lebihkan padahal mungkin banyak juga kasus seperti saya karena belum sempat menanyakan hal ini kepada ibu saya, mungkin nanti ketika bertemu dengannya, saya akan pastikan hal ini.
but for now, i was pretty happy and proud. i was not born in a normal way. i was born in blue.

Monday, October 20, 2008

a quote about love

For a friend of mine or anybody who's in love:

“Have you ever been in love? Horrible isn't it? It makes you so vulnerable. It opens your chest and it opens up your heart and it means that someone can get inside you and mess you up. You build up all these defenses, you build up a whole suit of armor, so that nothing can hurt you, then one stupid person, no different from any other stupid person, wanders into your stupid life...You give them a piece of you. They didn't ask for it. They did something dumb one day, like kiss you or smile at you, and then your life isn't your own anymore. Love takes hostages. It gets inside you. It eats you out and leaves you crying in the darkness, so simple a phrase like 'maybe we should be just friends' turns into a glass splinter working its way into your heart. It hurts. Not just in the imagination. Not just in the mind. It's a soul-hurt, a real gets-inside-you-and-rips-you-apart pain. I hate love.” - Neil Gaiman (English born American Novelist, Journalist, Screenwriter, Children's author and Comics writer of American Gods, amongst many others, b.1960)

sure there are other quotes 'bout love, and i'm not against that, but this one really tickles me. hahaha. i laugh the first time i read this. found and a new word for me : soul-hurt. i've been looking for the appropiate word for the state i had a few weeks ago, and it fits. a state for the first time and i hope for the last time, but at least i know what's coming now: soul hurt.

a september to remember.

Wednesday, October 15, 2008

ketika pengen banget ngobrol..

you should read Temani Aku first before you continued..

Saya ingin ngobrol atau berbicara, tapi kepada siapa?

karena sepertinya sebagian besar orang akan membicarakan tentang dirinya sendiri tidak lebih dari satu atau dua menit ketika pembicaraan dimulai. Saya tidak menyalahkan siapapun karena sebenarnya saya tidak terlalu suka untuk menguasai pembicaraan. Sebenarnya saya cukup senang hanya dengan mendengarkan orang-orang berbicara, tetapi kadang-kadang saya juga ingin bercerita tentang diri saya, kejadian-kejadian yang saya alami, pemikiran-pemikiran saya, atau apapun tentang saya atau kadang-kadang hanya sedikit curhat. Namun percaya atau tidak, ketika saya mencoba untuk melakukan itu, ada saja hal-hal yang membatalkannya. Waktu atau tempat yang tidak tepat, kerjaan yang datang tiba-tiba, kesibukan orang-orang yang ingin diajak bicara, atau apalah..saya heran dan bingung kenapa bisa begitu, yang mana akhirnya saya jadi merasa kesepian, hahaha.

Mungkin ini sebabnya mengapa saya lebih suka sendiri dan berdiam diri, karena setiap ingin membuka diri, halangan-halangan itu datang sehingga pembicaraan terputus tiba-tiba. Saya sangat tidak suka akan hal itu. Saya menjadi lebih suka untuk mendengarkan, dan saya tidak bermasalah dengan hal itu. Itu pilihan yang tidak disadari oleh saya sendiri.

Padahal dulu saya sangat nyaman dengan kesendirian ini, namun ya memang kadang-kadang harus dikeluarkan deh, tapi kepada siapa? Kepada yang kalian sebut Tuhan? ah tidak, masih banyak orang lain yang lebih membutuhkannya daripada saya harus mengganggunya dengan hal-hal yang tidak begitu penting.

Arrrrggggghhh, seingat saya, dulu saya ini orangnya terbuka dan sangat suka mengobrol. Dan saat ini saya ingin sekali ngobrol, bukan tentang saya juga tidak apa-apa, yang berbobot atau obrolan ringan juga tak masalah..
hai kawan, jika kau ada waktu dan aku juga, marilah kita mengobrol tentang apa sajalah, sedikit bertukar pendapat atau pikiran, atau kau yang berbicara aku mendengarkan juga tidak apa...

malam-malam sendiri, tapi beruntung ada beberapa sahabat yang menemani...
padahal yang kalian sebut sahabat itu hanya merupakan teman bagi saya...
dan yang kalian sebut teman itu hanya merupakan orang asing bagi saya...
yeah, friend's just a stranger who's passing by...

Thursday, October 9, 2008

sembarang

Panas. Hati saya sakit. Terlalu banyak digunakan. Sakit sekali. Sedikit ralat, ternyata bukan, lebih ke jantung nampaknya. Tidak terawat ternyata. Ada yang berkata, "Kalau seperti ini terus, maka cukup hanya sampai duaribuduabelas saja. Kau terlalu banyak bicara, lebih baik diam tanpa suara. kembali dingin." Itu katanya, kata siapa? saya benar-benar tidak tahu. Takut dan ngeri. Saya terbangun. Saya tersadar. Dingin.

terlalu banyak bicara, lebih baik diam tanpa suara...kembali dingin.

Friday, October 3, 2008

i was killing time before it killed me...

i woke up late and i got bored
edensor is done and i was so bored
i got bored oh i was so bored...

talked to a girl trying to have a chat
without a word she left just like that
what's up with that? yeah what's up with that?

i was killing time before it killed me...
i was killing time before it killed me...

i decided to go to the orchid garden
meeting old friends talking 'bout some plans
i was not in there, not even invited!

i saw some people skating on a thin ice
wonder why'd they move around counterclockwise
everything seems so nice, real nice..

i was killing time before it killed me...
i was killing time before it killed me...

saw mothers and daughters also fathers and sons
began to think someday i'm gonna start my own
what's the matter with that? i used to like being alone..

being alone and lost inside my only mind
alone where everything was really fine
and loneliness was a good friend of mine

i was killing time before it killed me...
i was killing time before it killed me...

suddenly something slapped me really hard
a real punch to both the brain and the heart
cleared the clouds so blinding from the start

oh how could i forget to remember?
when dreaming is the only answer
i forgot to dream and forgot to remember

remember how aurora waits for me there
with her lights on always waits for me there
one of the dreams that i forgot to care

the next day i met the girl of my dreams
no wait, she's not, it's only her cousin..
but i forgot they're also in the same dream

i was killing time before it killed me...
i was killing time before it killed me...

i forgot 'bout the dreams and the goals i have
no, for being not me, i've become a slave
to this world of theirs, not the one i have

i forgot to dream, forgot how to live in my own world
where dreams come true, with actions not just words
yeah i forgot to live though i keep getting old

time, i'm sorry for wasting and blaming you before
it's not much but please give me some more
please dont hate me, now i know what's this life for

i was killing time before it killed me...
i was killing time before it killed me...

i was killing time, i was killing time
my only friend beside my mind.

mendapatkan sedikit pencerahan akan awan mendung yang belakangan ini sedikit menutupi hati dan pikiran saya. saya telah melupakan mimpi-mimpi yang saya punya dan terus terjerat dengan kepenatan rutinitas. sekarang sedang merumuskan mimpi-mimpi itu kembali. saya bodoh untuk berhenti bermimpi. Jangan pernah berhenti untuk bermimpi dan bercita-cita! tambahkan sedikit aksi agar tidak cuma menjadi fiksi!

Tuesday, September 30, 2008

saya jatuh cinta. pernah.

Saya jatuh cinta. Saya selalu memikirkan dan merindukannya setiap saat: dimanapun, kapanpun, dan apapun yang sedang saya lakukan. Rasanya seperti ada yang hilang ketika saya tidak bersamanya dan tak terbayangkan betapa senangnya jika dia ada di samping saya. Setiap hari saya bertemu dengannya, mencoba merasakan wangi jasmine dari tubuhnya, saya juga selalu mencoba mencuri pandang darinya, melihat gerak-gerik, gesture tubuh dan wajahnya, segala tingkah laku dan semua hal kecil yang dia lakukan. Bagaimana dia suka menghirupi wangi rambutnya (ah kawan, andai saja kau ada di sana setiap dia kembali dari memanjakan diri dan mahkotanya di salon, wuih, cantiknya!), bagaimana dia suka menggaruk batang hidungnya (meskipun sebenarnya tidak gatal tampaknya), bagaimana dia suka mencabuti maskaranya, bagaimana dia menyantap makanannya (sangat anggun meskipun memerlukan waktu di luar normal, hahaha). Semua itu dilakukan dengan tangan mungilnya yang dihiasi dengan rambut-rambut halus itu, Aaarrgghh betapa inginnya saya menyentuh, memegang dan menggandeng tangannya itu! Matanya, bola matanya yang bulat sempurna bercahaya sangat indah membuat saya bisa sedikit melupakan kepenatan akan rutinitas setiap hari. Apalagi jika dikombinasikan dengan senyum ataupun tawanya, melayang saya dibuatnya! Senyuman serta tawanya yang terkadang memperlihatkan gigi calingnya itu sangat menggoda hati saya, menggoda saya untuk mengecup dan menikmati bibir mungil itu. Bibir mungil yang ketika berbicara selalu mengajak saya masuk ke dalam dunianya, dan saya tak pernah menolak untuk ke sana, karena saya bisa lebih mengenalnya, mengenal masakan ibunya, mengenal keponakannya yang dia sangat sayangi dan juga rusa kecil mereka. Saya selalu kangen padanya dan semua hal yang dilakukannya. Beberapa waktu lalu saya lihat dia bersama seorang balita milik sahabatnya. Bagaimana dia bersikap, merawat dan memberikan perhatian kepada anak itu membuat saya terpesona. Karena saya juga menginginkannya seperti saya menginginkan dirinya. Saya terpesona. Saya merasa nyaman bersamanya. Setiap hari, setiap hari seperti ini, semakin besar rasa itu tumbuh. Rasa yang pada awalnya saya tidak mengerti darimana asalnya. Rasa yang sudah saya rindukan sejak lama. Rasa yang kini semakin tumbuh dan tumbuh jika saya bersamanya. Rasa peduli, suka, senang, kangen, rindu, sayang atau yang biasa mereka sebut cinta. Ya! cinta, rasa itu cinta.. dan saya sangat yakin ini cinta! Saya jatuh cinta!

Saya jadi gila. Tembok es yang selalu saya jaga itu nampaknya sudah luluh, tidak semua, hanya sebagian, sepertinya cukup untuk mengundangnya masuk. Saya sedih melihat dia kadang-kadang menyangkal dirinya di hadapan teman-temannya (Oh haruskah kau seperti itu sayang?). Sungguh mati saya dibuatnya penasaran, ketika dia menyembunyikan sesuatu dari saya, ketika dia bercerita dan tidak melanjutkannya, ketika dia berencana atau hanya berkata pada saya dan tidak melaksanakannya, ketika sikap pelupanya muncul, Aaarrrrgghh, menggantung sekali saya dibuatnya. Saya jadi gila, hampir beberapa kali menabrakan diri ke trotoar jalan, hampir tertabrak akibat menerobos lampu merah, dan yang paling parah adalah saya hampir terseruduk kereta karena saya lengah. Saya menjadi ceroboh dan gegabah dalam berkata dan bersikap, tidak seperti biasanya. Kehilangan konsentrasi dan kehilangan ketenangan yang biasa saya miliki. Saya jadi gila jika memikirkan dia sedang bersama kekasih-kekasihnya, padahal dia masih sendiri. Hati saya panas dan membuat saya melakukan hal-hal yang saya tidak inginkan seperti membuatnya terluka. Ya, dia pernah terluka karena kesalahan saya, padahal saya tidak pernah bermaksud melukainya, saya jadi gila melihat dia terluka. Saya tidak pernah menyalahkannya atau siapapun selain diri saya bahwa saya jadi gila hanya karena menginginkan dirinya. Perdebatan sengit terjadi antara pikiran dan hati saya. Terbakar asmara, sakit hati, penasaran, saya gila dibuatnya! Saya jadi gila!

Tidak pernah saya memberikan hati saya kepada siapapun. Tidak, sampai kali ini, sampai saya mengenalnya. Hati ini miliknya jika dia menginginkannya, tapi bukan itu masalahnya. Kepada siapa hatinya diberikan itu jawabannya. Dia telah meletakkan kepercayaan, keraguan dan cintanya di atas sebuah kapal relasi yang melintasi beberapa laut dan daratan. Meskipun sebagian kecil dari diri saya (dan juga mungkin sebagian besar penduduk dunia!) menggangap hal itu sangat tidak masuk akal, tapi saya hargai keputusannya karena mungkin itu cinta, atau bukan, saya tidak tahu, tapi itu pilihannya (sekedar mengingatkanmu sayang, kau tidak bisa berdiri di atas dua buah perahu). Walaupun terkadang menginjak berbagai macam kotoran setidaknya dia sedang bersenang-senang. Dan bersenang-senanglah sayang! jangan sampai terluka, saya tidak ingin melihatmu terluka. Terluka. Terluka seperti saya yang sedang mengumpulkan kepingan-kepingan hati saya yang terjatuh ke lantai terlepas dari pegangan saya hanya karena mengharapkan dia menerima dan menyimpannya. Sebuah jawaban telah diberikan yang membuat dia dan saya menjadi sahabat. Sahabat, itu kata dia bukan saya hahaha. Bukan kalah, saya hanya telah salah atau mungkin telat melangkah dan meskipun banyak celah, saya memutuskan untuk cukup sudah. Saya tidak pernah menyesal telah memberikan hati saya kepadanya, padahal tidak pernah saya memberikan hati saya kepada siapapun!

Tidak terbayangkan. Jatuh Cinta. Sekarang saya beritahukan padamu kawan kenapa hal ini disebut jatuh cinta. Memang indah rasanya saat kau sedang terjatuh, indah sekali, saya akui itu. Namun perlu kuingatkan kau kawan, ketika dibawah sana tidak ada yang menangkapmu, rasanya akan sangat sakit sekali kawan! Semakin tinggi kau jatuh semakin sakit pula yang akan kau rasakan! Berhati-hatilah jangan sampai melangkah, dan jika sudah terlanjur jatuh dan tercerai-berai maka berharaplah kau pada teman-teman atau sahabat-sahabatmu untuk membantumu bangun dan berdiri kembali. Teman dan sahabat, dua hal yang tidak ada ketika saya sedang mengumpulkan kepingan-kepingan hati itu. Hanya ditemani pikiran dan saya merasa beruntung belum memberikan pikiran saya kepadanya. Ya, untung saja pikiran itu tidak tercerai berai. Kalau tidak, apalah artinya saya tanpa pikiran saya? tidak terbayangkan!

mencoba menghasilkan sesuatu dari ini semua, baru tahap lirik belum ke musik (berharap om Rod Stewart atau om Bryan Adams mau menyanyikannya nanti hahaha):

She's a friend who's a girl but not my girlfriend.

i was falling in love and i was falling apart
i've found a resolve for this shattered heart
a question is answered, a friend not a lover
could not ask for more, wont make it hard for her

so confused, she doesn't know what she really wants
end something first before you start another one
i loved her so much, but that was in the past
and the pain is still here, but soon it wont last

and she's in love with me, she just doesn't realize it yet
and i could make her mine, she just doesn't realize it yet
and when she does , believe me, that's when she regrets
that i could be the one, and probably would be the best

and she's in love with me, she just doesn't realize it yet
yeah she's in love with me, she just doesn't realize it yet


whatever didn't kill you, will make you stronger. true. but sometimes it should be killed so it would not grow any stronger. Face and kill those feelings first before you start a new one or else it just only getting stronger and stronger and it will eat you from the inside. believe me now cause i hate to say i told you so.

Saturday, September 27, 2008

Laskar Pelangi




tadinya setelah baca, langsung ingin mereview bukunya, tapi memutuskan untuk menunggu fimnya. Keputusan itu tidak salah.

Agak sedikit berbeda dengan bukunya. Namun tetap bagus dan menawan serta mengharukan.
sebuah film (buat saya) tentang perjuangan, persahabatan dan a little bit romance. Sepertinya jalur itu yang dipilih untuk diadaptasi dari bukunya. Padahal saya kira unsur petualangannya bakal diangkat, ternyata tidak.

I loved the pictures just because it's so beautiful. The art and the music are sooooo great and the script is really amazing. Semua keindahan diKarakter-karakter yang ada sangat baik tergambarkan. Saya suka sekali dengan penambahan logat karakter Mahar, tertawa saya setiap melihatnya. Lintang yang saya anggap jenius sekali di bukunya lebih dibuat manusiawi di filmnya (saya sangat berterima kasih akan hal itu.) Ikal sebagai tokoh sentral, sangat diperankan baik sekali (meskipun saya agak ragu apakah dia kidal atau tidak). Samson, Harun, Flo, Sahara, A Kiong, bu Mus, aaaahhhhhh semuanya sangat indah!

Seperti kata Mr. Hirata : jika engkau menemukan keindahan di setiap lembar novel Laskar Pelangi , engkau akan menemukan keindahan dalam setiap perpindahan gambar dalam film Laskar Pelangi!. And I'm totally agreed with that!

Salut kepada Andrea Hirata yang telah menulis bukunya. Sangat menginspirasikan. Menyarankan kita untuk bersyukur akan apa yang kita punya, terus bermimpi dan berusaha. Terima kasih kepada para pembuat filmnya dan para pemerannya yang telah berhasil (menurut saya) mengadaptasi bukunya.
It's truly an amazing job! I bet you're all really proud of it. Well I do just by watching it!
Watch this movie with the ones you loved. It's truly worth it!


Yah, sedikit review dari saya, masih banyak yang ingin dibahas sebenarnya, tapi tiba-tiba saya sedang malas, ingin istirahat sebentar. Probably gonna update it after my friends seen it, and i cant wait to hear your comments about it!

the comments:
Me: "sedikit berbeda sih..tetap bagus kok. Tapi saya lebih suka bukunya..." (melangkah pergi sambil berusaha melap muka menghilangkan air yang jatuh dari mata kanannya dari awal film dimulai wahahaha)
Adik saya: "Bagus banget! Kagum dengan Lintang!"
killedbykryptonite : "Hmmm the characters are somehow feel very close to me. minus their condition and situation. Saya yang sangat dekat seperti Lintang tetapi memilih seperti Mahar. Isn't that so, life?"
Marico: "di awalnya gw banyak ketawa maksa, tapi bbrapa endingnya bikin gw nangis beneran!"
Sandra Dewi: "Keren,sama kayak masa kecilku"

Wednesday, September 24, 2008

sedang malas menanggapi.

otak:
Malam itu Tuan kita baru saja pulang, dan kau sedang tidak ada ketika dia memanggil.. Asal kau tahu saja, saat itu aku sedang sibuk dan lelah kawan! mengurusi dan memikirkan masalah-masalah lain yang sangat mengganggu Tuan kita! Mungkin terlalu lelah sehingga aku sedang malas meladeninya.. kubilang saja begitu, dan baru saja mau kupanggilkan dirimu, dia menutupnya, sepertinya dia sudah terlalu marah. terluka.
hati:
Ya! Dia terluka, tidakkah kau lihat itu di matanya kawan? Dia sangat terluka! sampai tidak ingin bertemu lagi denganku kawan! apa yang sebenarnya kau katakan padanya?

otak:
Itu tadi...Aku sedang malas meladeninya. 'Sedang' lho, bukan 'sudah'..kau tahu bedanya bukan?
hati:
Ya..tapi tidak semua orang mengenalmu seperti aku kawan! sekarang dia bilang sudah tidak mau bersahabat lagi dengan kita kawan! Sedih sekali mendengarnya! Tidak adakah kata-kata lain yang lebih sopan atau ramah yang bisa kau ucapkan saat itu? Tidak perlu sekasar itu kawan!

otak:
Lho? karena dia sudah kuanggap dekat pula aku bisa berkata seperti itu, aku rasa aku tidak perlu berpura-pura di depannya kawan! kalau aku sedang malas maka aku akan bilang seperti itu, seperti apa yang ada di kepalaku saat itu! ... Jadi dia sekarang marah? terluka? Apa yang menyebabkannya seperti itu? Mungkin benar aku kasar, padahal kata-kata itu datar kuucapkan..mungkin dia saja yang membacanya lain. Apapun itu sepertinya memang salahku, Sampaikan maafku kepadanya kawan, itupun jika dia bersedia.. Aku terlalu lelah.
hati:
Memang apa masalah yang sedang dihadapi oleh Tuan kita?

otak:
Banyak! bahkan yang dulu sudah kukira selesai ternyata belum! Tapi sudahlah, masalah-masalah itu tidak perlu kau pikirkan. Padahal jika semua itu sudah kurumuskan aku ingin sekali berbagi denganmu bahkan dengannya. Tapi sepertinya itu tidak mungkin terjadi lagi, jadi biarkan aku sajalah yang memikirkannya.
hati:
Ya..sedih sekali sebenarnya. Padahal dia sudah kau anggap dekat. Aku tahu betapa susahnya untuk bisa mendekatimu kawan. Sebentar, aku ingin menghubunginya mencoba meluruskan masalah ini. Dia perlu tahu kau tidak bermaksud melukainya kawan. Sebentar.

Hati pergi menghubungi dia. Di luar hujan. Tidak diangkat. Sedang sibuk. Berulang-ulang. Hujan berhenti. Tidak tersambungkan.

otak:
Bagaimana? Tersambungkan?
hati:
Tidak. Sekali diangkat lalu berkata sesuatu yang tidak jelas bagiku, diputus. Ah, bagaimana ini? Salahmu kali ini sepenuhnya kawan! Aku sedih, terluka. Dia juga. Salahmu kawan! Salahmu!

otak:
Salahku? itu benar. Aku akui. Tapi tidak sepenuhnya! Aku tidak ingin menyalahkannya, sepertinya ini hanya salah paham. Aku bertanya, dimana dirimu saat itu kawan? dimana kau sehingga harus aku yang ada di sana menjawabnya?
hati:
...

otak:
Dimana kau kawan?
hati:
...

otak:
Tak usah kau tutupi kawan! Kau sedang terluka bukan? Terluka melihat dia bahagia bersamanya siang itu! Aku melihatnya, kau terluka sekali kawan! Aku tahu sekali. Kau cemburu bukan?
hati:
...

otak:
Benar bukan? kau cemburu dan terluka?
hati:
Ya aku cemburu. tapi bukan karena dia bersamanya. Perlahan-lahan aku sudah agak bisa mulai menerima hal itu. Tapi yang membuatku terluka adalah ketika ia menyembunyikan sesuatu dariku. Sesuatu yang sangat membuatnya bahagia dan dia menyembunyikannya dariku. Aku terluka karena itu.

otak:
Kau sudah bisa menerimanya bukan? menerima bahwa dia bukan milikmu? seperti yang sudah pernah kusampaikan bukan? ini resikonya kawan. Lalu apa masalahnya? Kau dan dia sudah memutuskan seperti itu bukan? berjalan apa adanya... Sebenarnya kalian berdua itu memutuskan apa sih?
hati:
...

otak:
...
hati:
Ya sudah diputuskan untuk berjalan apa adanya, kaupun menyarankan agar seperti itu bukan? biarlah tumbuh atau biarlah hilang.

otak:
Betul, dan kalian sudah menyetujuinya bukan?
hati:
Ya, sepertinya begitu. Dia juga setuju. Menjadi Sahabat saja sudah cukup buatku. Tapi bukan berarti kau bisa melukainya seperti itu, sepertinya kau memang sengaja melakukan itu! kau sengaja menebang rasa yang telah tumbuh itu dengan perbuatanmu kali ini!

otak:
Tunggu, jika memang aku sengaja melakukannya... Lalu apa masalahnya? seharusnya dia mendukungku karena sepertinya dia tidak berani untuk melukaimu kawan! Tapi aku masih tak mengerti mengapa dia harus terluka..
hati:
...

otak:
Seharusnya dia sadar bahwa ini salah satu cara mengatasi masalahmu, masalah hati. Maka dia seharusnya membiarkan aku menebangnya sehingga kalian bisa bersahabat tanpa halangan!
bersahabat tanpa perlu khawatir akan rasa yang tumbuh itu! Bukan begitu?
hati:
... Benar juga yang kau katakan, seharusnya dia tidak perlu merasa terluka.. Apa dia..

otak:
Apa dia suka padamu? hahaha Dont assume things my friend, cause that's when you make an ASS of U and ME! Kupikir kau perlu tanyakan langsung padanya dan juga perihal mengapa dia terluka... Aku tak pernah mengerti kalian berdua, tak pernah mengerti tingkah laku kau dan dia!
Buatku ini bukan masalah besar, hanya sebuah kesalahpahaman kecil saja. Jangan dibuat panjang!
hati:
Tapi dia terluka, kawan...

otak:
Seperti yang kubilang tadi, tanyakan langsung padanya! Aku minta maaf jika tindakan dan perkataanku yang memulai semua ini kawan, merusak persahabatanmu dengan dia.
hati:
...

otak:
Aku salut padamu yang sepertinya sudah bisa menanggung resiko yang dulu kita bicarakan. Aku tak pernah bermaksud untuk mengulangi hal ini, namun sepertinya memang masih belum ada yang bisa dekat dan bersahabat denganku dengan pikiranku..
hati:
Tidak..tidak..jangan berpikiran seperti itu kawan. Yang penting aku harus mencoba untuk menghubunginya dan menjelaskan kesalahpahaman yang sepertinya sangat membuat dia terluka.

otak:
Ya, memang sebaiknya hal itu yang harus dilakukan.
hati:
Benar. Setidaknya aku sudah mencoba menghubunginya. Meskipun bukan aku yang memutuskan, tapi dia. Jika benar-benar harus seperti ini jadinya, Aku hargai keputusannya.

otak:
...Oh, jika kau berhasil bertemu dengannya, tolong tanyakan padanya ini..
hati:
Apa?

otak:
Apa memang benar dia yang terluka atau teman bulanannya!?

Sunday, September 21, 2008

Cinta! Sayang! atau apalah namanya!

Suatu malam di pertengahan bulan sembilan. Hati mengunci diri di dalam sebuah ruangan dan mulai melakukan panggilan ke luar, ke seseorang yang dulu membuatnya berusaha pergi dan bermain-main di luar gerbang itu dan menyatakan apa yang dia rasa selama ini. Otak yang sudah hampir tertidur mendengar hal ini pun terbangun dan berusaha ikut campur dengan menggedor-gedor pintu dan berteriak-teriak meracau tidak jelas sedikit mengganggu pembicaraan mereka. Pembicaraan selesai, pintu terbuka dan mulailah pembicaraan yang lain.

otak:
Apa yang kau lakukan barusan kawan?
hati:
Maafkan aku, aku tidak bisa menahan apa yang kurasakan.. baru saja aku berbicara dengannya dan menjelaskan semuanya, meskipun sedikit terganggu dengan kehadiranmu yang membuatnya ragu tapi sepertinya kini dia tahu bahwa ini serius. Maaf.

otak:
Kau lupa apa yang baru kemarin kita perbincangkan dan yang telah kita putuskan?
hati:
Tidak, aku ingat dengan jelas apa yang kita putuskan. Tapi ini masalahku, masalah rasa, masalah hati. Aku tak bisa menahannya. Maafkan aku, bisakah kau pergi dan kita bincangkan nanti atau besok? Sekarang aku ingin menikmati dulu rasa ini.. rasa yang sangat indah kawan, hanya karena aku mendengar suaranya..

Keduanya diam, bertatapan dan sepertinya keduanya lelah. Mengakhiri malamnya masing-masing. Selang beberapa jam keduanya bertemu.

otak:
Apa yang kau bicarakan dengannya kawan?
hati:
Banyak! Aku hanya mencoba jujur. tentang bagaimana dia ada di pikiranku setiap saat, bagaimana aku merindukannya setiap tak bersamanya, betapa senangnya aku hanya dengan melihat dan mendengarkan dia bercerita, betapa aku peduli padanya, dan bagaimana senyum dan segala gerak geriknya yang membuat rasa ini semakin tumbuh..

otak:
Rasa? rasa apa?
hati:
Cinta, Sayang, atau apalah namanya, aku tak pandai berkata-kata!

otak:
...
hati:
Kami juga membicarakanmu kawan. tentang bagaimana kau berusaha menutup-nutupi semua ini dengan menjadi bukan dirimu..

otak:
Bukan diriku?
hati:
Ya... tentang kau yang sepertinya kehabisan akal dalam menanggapi hal ini. Mencoba beramah-tamah dengan yang lain di depan maupun di belakangnya, mencoba menipu dirinya dan Tuan kita! Kau membuat semua ini menjadi tidak jelas baginya! Aku sedikit menyalahkanmu karena kaulah yang membuatnya ragu akan keseriusanku.

otak:
Keseriusan? ini serius? bukan hanya perlintasan semata?
hati:
Tidak. Kali ini aku serius. Aku juga tak mengerti mengapa bisa seperti ini. Sungguh.

otak:
Dia tahu? Dia tahu kau serius?
hati:
Pada awalnya tidak, karena kau terus berteriak-teriak dan menggedor-gedor pintu, sedikit mengganggu sehingga dia agak ragu. Belum lagi hal-hal cupu lainnya yang ikut mengganggu. Tapi seharusnya kini dia tahu tentang betapa seriusnya rasa ini. Cinta, sayang atau apalah namanya. Dan aku sangat senang akan hal itu.

otak:
...
hati:
Maafkan aku sekali lagi kawan untuk mengkhianati keputusan kita. Aku hanya ingin berbicara dan jujur padanya. Aku tidak ingin menunggu dan meninggalkan hal ini berlarut-larut dalam ketidakjelasan..

otak:
Apa tanggapannya?
hati:
Tidak jauh berbeda denganmu kawan. Dia heran mengapa ini bisa terjadi. Aneh katanya, kok bisa ya? Dia hanya tertawa dan berterima kasih ketika aku menyatakan itu kepadanya.

otak:
menyatakan apa?
hati:
Cinta, Sayang, atau apalah namanya!

otak:
Mungkin dia hanya tidak ingin menyakitimu kawan, dengan bersikap seperti itu..
hati:
Ya... Sepertinya begitu... Aku SANGAT tidak peka akan hal itu. Dan aku ingin kau tahu satu hal yang dia katakan padaku..

otak:
Apa itu?
hati:
Dia telah mengganggap kita sebagai sahabat! aku ulangi: Sahabat! bukan hanya teman! Tidak tahu denganmu, tapi aku sangat berterimakasih dan tersanjung dia telah mengganggap kita seperti itu.. Bagaimana denganmu kawan? karena aku ingat betapa pentingnya arti kata itu untukmu...

otak:
Sahabat?
hati:
ya, sahabat! bayangkan! siapa sangka?

otak:
...
hati:
Tapi janganlah kau khawatir kawan, karena tampaknya hanya sebatas itu saja untuk ke depannya. Aku dan dia sudah memutuskan hal ini. Maaf untuk tidak menyertakanmu, tapi aku ingin mendengarnya sendiri. Sahabat, tidak kurang dan tidak lebih. Sepertinya rasa ini memang harus dihilangkan atau bahkan dicabut ke akar-akarnya.

otak:
Kalian sudah memutuskan seperti itu? Maafkan aku kawan, hal inilah yang sebenarnya sangat ingin kuhindarkan darimu. Aku selalu menjagamu dengan baik-baik dan hati-hati sekali.
hati:
Tidak apa kawan, aku sangat berterima kasih akan hal itu. Meskipun benar salah itu relatif, tapi sepertinya dalam kasus ini akulah yang salah bukan kamu atau dia.. Ya setidaknya semuanya sudah jelas..

otak:
Jelas? Jelas bagaimana? sepertinya rasa itu belum hilang kawan..susah untuk menghilangkannya!
hati:
Ya.. Dia pun berkata seperti itu, aku juga bercerita tentang tiga cara untuk mengatasi hal itu. Cara-cara aneh yang entah kau dapat darimana..

otak:
Tiga cara?
hati:
Ya, tidak ingatkah kau kawan? untuk mencari kesalahannya, menjauh darinya atau mencari yang lain. Tiga cara yang kita tertawakan karena sangat bukan kita. Dia juga tidak setuju akan ketiga cara itu..Dia menertawakannya..

otak:
Dia tertawa? tidak memberikan solusi?
hati:
Dia hanya menyarankan agar aku untuk tidak menambah atau mengurangi apapun, biarkan semua berjalan apa adanya seperti biasa..

otak:
Tidak menambah atau mengurangi? berjalan apa adanya? Lalu apa yang harus dilakukan dengan rasa yang telah kau tumbuhkan itu?
hati:
Hahaha... Dia sepertinya juga tidak tahu kawan.. ini semua aneh baginya... menurutnya yang bermasalah adalah aku, karena aku yang merasa dan dia berjanji akan membantuku untuk mengatasinya... Tapi dia ingin semua berjalan apa adanya..tidak menambah ataupun mengurangi apapun.. Ya gitu deh katanya. Dan aku setuju dengannya kawan, dengan ditemani waktu, sepertinya ini memang hal terbaik yang harus kulakukan.. tidak jauh berbeda dengan apa yang kita putuskan kemarin bukan?

otak:
...
hati:
Aku harus bisa berbesar diri kali ini. Sepertinya aku harus memendam dan mengubur rasa ini dalam-dalam. Ya sudahlah, toh dia sudah mengganggapku sebagai sahabat, tidak kurang dan tidak lebih. Sepertinya aku cukup puas akan hal itu.

otak:
...
hati:
...

otak:
Tidak, tidak! sepertinya kali ini berbeda. Karena setiap kali kau bertemu dengannya, rasa itu pasti akan terus tumbuh, Aku tahu, karena selama ini aku selalu mengajakmu menjauh darinya ini, lari darinya ketika dia bersama dengan yang lain. Sepertinya aku salah, itu hanya menambah lukamu saja, bukan begitu?
hati:
...

otak:
Berjalan apa adanya? tidak menambah atau mengurangi? BAH! semua itu sepertinya omong kosong! Aku hargai pendapatnya tapi aku benci melihatmu seperti ini kawan. Apa benar kau ingin menghilangkan rasa itu? Tanyakan benar-benar pada dirimu hai kawan!
hati:
...

otak:
Apa benar kau ingin menjauh darinya? apa benar kau hanya ingin sampai di sini?
hati:
...tidak

otak:
Apa? Aku tak mendengarmu?
hati:
...Tidak!

otak:
Apa yang tidak?
hati:
Aku tidak ingin menjauh, aku tidak ingin mencari-cari kesalahannya (karena sebenarnya dia memang tidak pernah melukai aku) aku tidak ingin berhenti sampai di sini, dan aku tidak ingin mengubur apalagi menghilangkan rasa ini!

otak:
Rasa apa?
hati:
Cinta! Sayang! atau apalah namanya! Rasa yang membuatku bahagia saat ini!

otak:
Lalu apa yang kau inginkan?
hati:
Aku ingin...

otak:
Apa yang kau inginkan?
hati:
Aku ingin... Aku ingin dia! Aku cinta, sayang atau apalah namanya kepadanya! Aku menginginkannya!

otak:
(berpikir)
hati:
Lalu?

otak:
Jika memang benar seperti itu... maka sepertinya aku dapat merumuskan sebuah cara lain untuk mengatasi hal ini, sebuah cara yang sepertinya peleburan dari yang lain, bahkan termasuk penyesuaian dari saran dia. Sebuah cara yang mudah namun beresiko.
hati:
... Aku mendengarkan...

otak:
Kau telah merasakan hal ini jauh lebih dalam yang kukira dan rasa itu telah tumbuh jauh lebih besar dari yang dapat kubayangkan.
hati:
Ya... itu sudah jelas bukan..

otak:
Maka sebaiknya kali ini aku tidak akan melarangmu untuk merasakan hal ini kawan. Semakin kau berusaha menghilangkannya, kau hanya akan semakin merasakannya, aku tak tahan melihatmu seperti ini terus kawan! Aku terganggu.
hati:
Lalu..maksudmu?

otak:
Maksudku, sudahlah, jangan kau berusaha lagi untuk menghilangkan rasa itu. Cinta, Sayang, atau apalah namanya. Nikmati saja. Nikmati. Karena sepertinya rasa itu memang untuk dinikmati. Aku hampir melupakan hal yang mudah seperti ini kawan dengan melarangmu, maafkan aku akan hal itu kawan, maafkan aku untuk membatasimu dan melarangmu sebelumnya.. Adalah sepenuhnya kesalahanku untuk melarangmu memiliki dan menumbuhkannya.. Aku sungguh tak tahu harus berbuat apa! Jadi sekarang aku mempersilakan dan memohon padamu untuk menikmatinya! menikmati.
hati:
...

otak:
Ya! Nikmati sajalah dulu. Karena sepertinya dari awal rasa ini tumbuh dengan liar maka biarkan rasa itu tumbuh dengan liar! Jikalau memang harus terus tumbuh ya biarkanlah.. Dan jikalau memang harus hilang ya hilang... tetapi kita tidak perlu berusaha untuk melakukannya. Tidak. Bukan aku ataupun kau. Bukan kita. Kau hanya perlu menikmatinya. mudah bukan?
hati:
Lalu apa resikonya?

otak:
Resikonya, Tuan kita akan terluka, tersakiti. Sepenuhnya resiko ini kau yang akan menanggung! Tapi aku yakin kau bisa mempertanggungjawabkannya. Jangan khawatir, aku juga pasti akan ada di sana jika hal itu terjadi.
hati:
...

otak:
Bagaimana?
hati:
...Tidak biasanya kau mengajukan cara seperti ini kawan! beresiko! sangat berbeda, seperti bukan dirimu yang penuh perhitungan! Tapi aku suka cara ini kawan, dan aku siap akan resikonya! hahaha, tidak terbayangkan aku bisa berkata seperti itu. Tampaknya sedikit demi sedikit ada perubahan dalam diriku, apakah benar seperti itu kawan?

otak:
Bukan hanya dirimu, akupun begitu, dan sepertinya itu semua karenamu. karena rasa yang telah kau tumbuhkan untuknya. Kau bahagia, dan aku senang melihatmu bahagia kawan!
hati:
Ya! Aku sedang bahagia! sangat bahagia! Bahagia karena dia, dan juga rasa yang telah tumbuh untuknya. Andai saja dia juga seperti ini...

otak:
Hahaha... Jika memang seperti itu, ijinkan aku untuk berunding denganmu dan dia tentang hak dan kewajiban serta tentang masa depan kita. Tetapi untuk saat ini jangan terlalu meninggikan harapan kawan, resiko jatuhnya lebih sakit dari yang bisa kau bayangkan.. Jangan terburu-buru, nikmati saja dulu. Nikmati. Aku akan terus ada di sini, mendampingi dan membantumu. Meskipun aku sepertinya juga sangat menginginkannya, tetapi hal itu sepenuhnya adalah hak dan pilihan dia sendiri...

hati:
Hak dan pilihan apa?
otak:
Hak untuk menumbuhkan dan merasakan apa yang ada di dirimu.

hati:
Menumbuhkan? Merasakan? Apa yang tumbuh? Apa yang dirasakan?
otak:
Cinta! Sayang! atau apalah namanya!

----
Just please be true and Just i love you..
i can't fight this feeling and i'm not sorry for loving you.

cause i'm gonna let it flow, can't fight it, it'll just hurt me more..
and i'm gonna let it grow, i'm feeling happy for now, that's for sure..

and i need you to be true to me and to yourself
are you taken? don't just stand there, in the shades..

whatever it is surely will clear this clouded mind of mine
i'll be okay, dont be afraid
Just let me know cause i'll be fine..

there's only you and the time who'll know
if there'll be more hurt or even more love.
and that's okay, i'm fine with it..i'm really fine with it..

change. it's a wonder how a feeling make me differs on everything.
strange. yeah it is but it's just the way i'm dealing with things.


Just please be true cause Just i love you..
----

Thursday, September 18, 2008

empat bungkus nasi goreng

sebuah pembicaraan di tengah malam di atas motor ditemani empat bungkus nasi goreng...

saya:
lurus atau belok nih?
adik:
lurus!
(tak jauh dari perempatan jalan itu, dia melihat ke atas)
adik:
apaan tuh?
saya:
(menengok ke arah atas) bulan..
saya:
bulan..
bulan yang tertutup awan,
awan kelam di langit yang sepertinya hitam.
adik:
...

Tuesday, September 16, 2008

ketika otak mengalah pada hati

Sepertinya terjadi di bulan kelima atau keenam...

otak:
sudahlah kawan..jangan pergi ke sana...
hati:
yah..kali ini saja aku mohon..sudah lama aku tak berjalan-jalan dan bergembira..

otak:
masa? bukankah kau sering berkelana dan bergembira dengan bersama nada-nada dan lukisan-lukisan yang kau buat?
hati:
ah itu persoalan lain kawan..tapi kalau ke sana jarang aku sekali, coba kapan terakhir aku ke sana? 4-5 tahun lalu? itu pun hanya sampai gerbangnya saja bukan? kau selalu melarangku untuk membukanya...

otak:
bukannya melarangmu kawan..ini kan demi kebaikan kita...
hati:
kebaikan kita? hahaha jangan bercanda kawan..belakangan ini aku merasa tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Tampaknya kau lebih mementingkan dirimu dan semua rencana-rencanamu..

otak:
ya..tapi kau selalu termasuk di dalam rencana-rencana itu kawan, bisakah kita tetap berjalan sesuai rencana itu..dan bukankah Tuan kita sudah menetapkan...(terpotong)
hati:
AH SUDAHLAH! aku sudah tahu akan hal itu, tak perlu kau ulang-ulang terus..memang benar Tuan kita menetapkan bahwa kau lah yg memegang peranan lebih penting dalam mengambil keputusan. Tetapi perlu kuingatkan hai kawan..perananmu hanya lebih SATU PERSEN saja dari peranku,SATU PERSEN! itu tidak besar kawan! Dan aku juga sebenarnya tidak mengerti dan tidak menerima mengapa Tuan kita menetapkan seperti itu..INI sangat TIDAK ADIL BAGIKU!

otak:
tapi..
hati:
TIDAK ADA TAPI-TAPI! INTINYA AKU INGIN PERGI KE SANA SEKARANG.

otak:
...
hati:
JANGAN DIAM SAJA!!

otak:
perlukah kuingatkan kawan, hal ini sangat tidak sehat dan saat ini kau sepertinya tidak diinginkan di sana, kau hanya jadi pengganggu, belum saatnya... tidak sekarang, mungkin nanti kawan... sabarlah, sabar...pasti ada saatnya..
hati:
TIDAK, AKU AKAN PERGI KE SANA SEKARANG. Dan tolong berikanlah aku sedikit bekal untuk ke sana..


otak:
...bekal?...
hati:
YA! bekal sedikit pengetahuan, sejarah tentang Tuan kita, ataupun juga rencana-rencana itu yang tak pernah kau serahkan padaku atau siapapun juga...

otak:
...tapi..
hati:
(dengan segera mengambil sebagian kecil dari masing-masing hal-hal itu dan melangkah menuju pintu)

otak:
kawan! jika memang kau harus ke sana sekarang, cuma sekedar mengingatkan, janganlah kau buka lebar2 gerbang itu..jangan pula kau bagi2kan bekal itu secara sembarang..tolonglah ingat akan hal ini.
hati:
ya ya ya.. (akan kucoba, namun aku tak berjanji padamu kawan...)

Hati kembali pada bulan sembilan...

otak:
apa yang terjadi padamu kawan? kau terluka..parah kah? Siapa yang melakukan ini padamu?(memasang muka peduli sambil berusaha menahan tawa)
hati:
bukan, bukan siapa-siapa, aku sendiri yang melakukan ini, menabrak-nabrakan diriku di sana seperti orang bodoh..menjadi bahan guyonan....sudahlah jangan kau tahan tertawamu kawan..tertawalah dan memang benar apa yang kau katakan memang sepertinya gerbang itu belum sepantasnya terbuka...apakah aku harus minta maaf karena bersikap seperti bocah dan karena tidak mendengarkanmu?

otak:
hahahaha...jangan begitu kawan..sebenarnya kita sama..kadang-kadang aku terlalu banyak sok tahu dan kadang-kadang juga aku tidak mendengarkanmu dan bertindak seenaknya sendiri. Tetapi jika boleh, aku ingin minta maaf juga karena tidak mencegahmu dengan sungguh-sungguh untuk tidak pergi ke sana, tapi tidak ada salahnya bukan untuk membiarkan seorang kawan untuk pergi bersenang-senang?
hati:
tidak apa-apa kawan, memang aku cukup bersenang-senang saat di sana, Tetapi lain kali biar kau sajalah yang menentukan kapan aku bisa pergi ke sana..

otak:
ya..tapi aku tak bisa mencegahmu untuk mempunyai keinginan pergi ke sana, itu adalah hakmu kawan! jika memang sudah saatnya kau pasti akan tahu dan merasa, dan aku yang akan membukakan gerbang itu untukmu..
hati:
terima kasih kawan..aku sangat menghargai hal itu...Dan sepertinya Tuan kita telah menetapkan hal yang terbaik untuk dirinya dan diri kita...

otak:
ya..tapi sekarang sebaiknya kita pergi menyembuhkan luka-lukamu ke seorang teman kita yang bernama waktu...sepertinya dia bisa menyembuhkan segalanya..
hati: ya meskipun berbekas tapi dia bisa menghilangkan sakitnya untuk sementara... tapi...

otak:
tapi apa?
hati: bukankah kita tak mempunyai banyak kesempatan bersamanya? cuma sisa berapa? tidak banyak bukan?

otak:
Oh, hal itu tidak usah kau pikirkan kawan...jika memang seperti itu ya seperti itu lah.. tapi sebelum kesempatan itu habis, ijinkanlah aku memperkenalkan kepadamu seorang teman lama..
hati:
siapa?

otak:
Namanya bermakna sama dengan Tuan kita..
hati:
siapa??

otak:
keberuntungan!

--------------
follow your heart lead by your mind - Tuan

Monday, September 15, 2008

kosong.


150908

sedang malas sedang kosong
akibat pikiran terlalu melepas rasa
ketika otak mengalah pada hati
sedang malas sedang kosong

Saturday, September 13, 2008

mengakhiri sesuatu yang seharusnya belum berakhir...

Si Bola sakit. Dia itu anjing saya. Kurang lebih selusin hari dia sakit. PARAH. Tadi dia menangis terus sepanjang malam. Tampak sangat tersiksa. Akhirnya diputuskan untuk mengakhiri sesuatu yang seharusnya belum berakhir. Maafkan saya. Saya sedih sekali. Padahal hari ini adalah ulang tahun ayah saya. Dia sudah almarhum.

Wednesday, September 10, 2008

being not me...

i'm tired of all these kind of things or the situations
about the sensitiveness and all the illusions
when i've tried so hard in being not me

i'm tired of having no one else by my side
they put on the old guise and fake it with pride
and i've tried so hard in being not me

i'm tired of facing these people including you
there's gotta be some way new or something else to do
cause i've tried so hard in being not me

i'm tired of this feeling and i wish i could breakout
having a time off where my mind is the the only hideout
and i've tried so hard in being not me

i'm tired of being inconsiderate, and how about you?
i guess they dont really know me but so are you...
so i've tried so hard in being not me

i'm tired of being not me or someone else who you want me to be
i'd rather having the old me and the alter egos are agreed..
cause i've tried so hard in being not me

i'm tired of being not me but ain't it the life
kicking you out from where you really want to be
yeah i've tried so hard in being not me

i'm tired of being not me and i was never intended to be
i'm tired of being not me and i was never intended to be

mencoba bersosialisasi dan beradaptasi, bukan berimitasi
maafkan ketidaksuksesanku untuk menjadi bukan aku...

Monday, September 1, 2008

sebuah kisah tanpa cerita..

ah...
aku kira aku mulai tahu sedikit tentangmu,
ternyata tidak sama sekali...

tampaknya terlalu banyak cerita lalu...
siapa dia, siapa mereka, apa yang kau cari,
kapan, dimana dan apa saja yang terjadi...
seharusnya aku tak perlu peduli.


ingin aku bertanya langsung, urung aku niatkan,
karena mungkin akan lebih menyakitkan...
meski belum pasti merupakan sebuah kenyataan...

sedikit menyesal mengapa aku kurang berani, untuk merasakan dan menikmati apa yang telah waktu berikan meski hanya sekali...
Tidak, aku tidak ingin menambah kenangan maupun memori...
kecuali jika memang kau memutuskan ingin memberi...

ternyata aku memang belum ataupun tidak bisa mengenalmu...
dan sekarang aku hanya ingin menghindari salahpaham dengan duduk diam perlahan-lahan menjauh tanpa kata-kata kembali menutup hati.

dan janganlah mencoba mengetuk kembali, karena sebagian dari aku sebenarnya mudah sekali untuk kau miliki...

aku ingin minta tolong, kepada siapapun termasuk kamu, tolong agar dimudahkan, dimudahkan untuk menghilangkan rasa ini yang seharusnya tidak berarti. Aku hanya ingin semua kembali seperti beberapa waktu sebelum saat ini.

Ah, lucu..kok aku bisa jadi begini?
perasaan tadi baru jam sepuluh sekarang sudah jam empat pagi?
Ah, Sial kau ****i! berikan pertanggungjawaban atas hal ini...hahaha
Aku tertawa bukanlah berarti tidak serius, bukan begitu?

Sunday, August 31, 2008

Across The Universe





Salah saya dulu tidak menyempatkan diri untuk menonton film ini di bioskop...
Salah saya untuk selalu lupa menanyakan film ini kalo saya pergi ke daerah kota...
Salah saya dulu tidak ngebet mendownload film ini dari internet...
Salah saya juga tidak langsung menonton film ini setelah mendownloadnya ke komputer saya...
Salah saya juga kenapa sudah hampir setahun sejak dirilis saya baru menontonnya...

Sebuah film romantik dengan visual artistik yang menarik...
membuat saya merasa ingin diikutsertakan di dalam film ini...
saya suka penginterpretasian lagu-lagu beatlesnya, meskipun saya bukan penggemar fanatik mereka...

ah, saya tidak bisa berkata apa-apa, harus dinikmati sendiri untuk bisa merasakannya..
dan bakal menjadi kesalahan saya pula jika saya tidak merekomendasikan film ini untuk anda..

----

kata si sari :
bagus bgt pepel, suka scene2nya, dr awal aja scenenya udh bagus, hihihi, pokoknya bgs...
gw gk suka beatles, tp gara2 liat across the universe, jd suka sama lagu2nya, secara bisa memvisualisasikan lagu itu dgn bagus...

kata saya:
hah? dah abis? wah harus nonton sekuelnya nih...hah (lagi)? gak ada sekuelnya? wah jangan donk..ayo dibuat deh kl gt biar bisa ikutan casting..alah hahaha..bagus kok filmnya! (sembari menelpon seorang teman yg sedang berusaha untuk menjadi seorang sutradara untuk mencontek abis2an konsep fimnya dibawa ke koesplus ato vina panduwinata, pengennya sih foo fighters...hahahaha)


Babylon A.D.

Hahahahahahahahaha
sudah lama tak bersua dengan teman lama..
kebosanan menyerang kami berdua dan saya yang menawarkan menonton dan dia yg pilih filmnya...judulnya Babylon A.D. yg maen Vin Diesel..gw sama sekali gak tau nih film apa..ya udah gw ok2 aja (scr Vin Diesel, dan gw baca sekilas sinopsisnya lumayan).
nah, pas tiket dah kebeli, dia baru ngomong kalo nih film ratingnya ancur abisss..sial! ya gw gak bs berekspetasi terlalu banyak karena toh cm untuk menghilangkan kebosanan di tengah malam..
hahahaaha

OK, ditemani dengan sekotak popcorn besar dan segelas cappucino ditambah bonus sebuah roti keju, film dimulai. Wah adegan pembuka lumayan keren...zoom dari luar angkasa terus dan terus ke perempatan jalan dimana ada si Vin Diesel..keren sih.. tp setelah itu, wah..untuk mengenalkan tokoh vin diesel aja cukup membosankan buat saya..hahahaha..film terus berlanjut (mang keren sih si Vin diesel ini, action2nya keren -ya tipikal badboy nya dia lah-)

Gw rasa film baru berjalan 20 menit(tak tahulah, saya tidak menghitung, yg pas adegan kapal selam pokoknya) rasa kantuk menyerang, gila aja...Gw pun TERTIDUR! hahahahahahahahaha
Sumpah, gw berusaha dengan sangat keras untuk melek, tp gak bisa..filmnya terlampau gak menarik buat gw!

hahahaha, cant say much, i was asleep...i guess i'll watch it again on DVD (not sure about that though).
O, and oldfriend, if you're reading this..i blame you for wasting my money on this movie! hahahaha you owe me one good movie man hahahahaha

Thursday, August 28, 2008

4Bia

Duration: 117 min

Rabu, 27 Agustus 2008
nonton 4Bia (D) di Blitzmegaplex jakarta
(pertama kali nih nonton di sini, akhirnya kesampaian juga)

browse2 di internet soal nih film..
ternyata judul nya itu plesetan dari "phobia".
Angka 4 merefer ke 4 film-film pendek itu dan review2 yg ada juga ok2 kok..

IMPO:
filmnya lumayan lah buat seru2an..4 cerita dengan 4 sutradara dalam satu film dengan setiap storywise yang lumayan, artistik & efek(overall) jg bs dibilang nggak jelek..

4 cerita dengan pendekatan storytelling yang agak2 berbeda dengan satu sama lain, namun sama-sama mencekam, simple set, simple dialouge, great acts yang bisa membuat lo berpikir kayaknya gampang yaah bikin film thriller/horor kyk gini..:P

jago banget membangun suasananya..
but i dont really understand why they must show the ghost/creatures that way(by this, i guess u'll know when u see this movie)..sayang amat suasana yg udah dibangun agak jatuh dengan kemunculan2 tersebut...i dunno, probably i'll like it a lot more if they dont show it in that way..

i really like 'the eye scene' in each story...very entertaining and totally frightening. if u ask me which story i like the most..probably the line-up would goes like this: 4, 1, 3, 2

i wish i could tell you all of the stories, but it will spoil all the fun, i guess you should watch it yourself lah..


personally, genre film2 kyk gini bukan favorit gw, ngeri nontonnya (kl di dvd bs dipotong2 jd 4 hari tuh). but this time the movie itself doesnt really matter, who i was with is the most important hahahahaha

not in the mood in making an artwork bout this, probably later..

people's comments (belum sempet nanya2 ke orang2 sih):
Me: 'hahahahahahahahahaha, film apaan sih nih?"

Sunday, August 17, 2008

Selamat Hari Merdeka!


maksud hati ingin berkeliling melihat sekeliling..
apa daya kasur menarikku dengan mesra..
hahaha..
selamat berlibur dan merayakan hari kemerdekaan lah pokoknya

maju terus bangsaku!

Tuesday, August 5, 2008

it's really rare and strange



Outside a closed door we've met somewhere over the line

Could not let you in, not if you are not mine...


I would love to care and I would love to be there
I would love to share for there's no much time to spare..


This is so serious, isn't it obvious?
It grows so real, so real it would kill...


You were in my head, laying on my bed
You were in my head, you were in my head..


The more I see you happy, The more I feel so empty

This is so wrong, so i wont play along
Let me keep this inside wishing nothing will go wrong..

You're a gift, but not meant for me...
Oh girl how I wish you
really are..

semoga tidak menjadi cinta hanya sebuah kisah tanpa cerita..

Sunday, July 27, 2008

Why So Serious?

Photobucket
The Dark Knight

Sinematografi Cadas dengan Dialog & Plot Cerdas Berkelas!

Watched The Dark Knight last tuesday on July 22nd at Cliandak 21 theatre...

I've been waiting a long time to watch this movie, and it has been exceeding my highest expectation over the limit (SO FAR FAR AWAY!), it brings me to a state where i couldnt say a word. it was just amazing!

Nilainya 9 dari 10, Kenapa? Hahahaha, karena nontonnya bener-bener di pojok sebelah kiri jauh! dan juga pemotongan2 adegan yang sangat MENYEBALKAN! hahahaha, it would be 10 out of 10 (or even higher) after i see it again in a proper theatre or even on the DVD!

Sebuah ucapan selamat dan terima kasih buat Nolan dan timnya yang telah membuat sebuah karya sangat membekas di hati dan pikiran (halah!apaan sih), waktu abis nonton rasanya pengen membuat sebuah karya tribute buat film ini yg akhirnya cuma bisa bikin edit2an foto buat avatar di YM doank yang mana hasilnya kurang memuaskan wahahahahaha (mungkin lain kali kalau ada waktu senggang, coba bikin lagi-sering2 aja mampir ke sini-)

My Opinion about The Plot Story :
Batman ketemu Joker-You should watch it with your own eyes!-
Salut buat Nolan (Chris & Jonathan) bersaudara serta David Goyer yang udah menciptakan sebuah alur cerita yang menarik dan mencenangkan! Pengenalan2 tokoh2 baru sangat baik dilakukan nyaris tanpa cacat. Pengenalan Joker di awal cerita sangat jelas, cinta segitiga (atau seharusnya segiempat?) antara Bruce/Batman, Rachel, Harvey cukup menarik sebagai bumbu cerita, lawakan2 yang dibuat untuk Joker sangat kreatif dan cerdas. But what i really like the most is how they describe the relationship between Joker and Batman, the two of them were really meant to be! Meskipun tak ada twist yang terlalu mengejutkan (well, at least for me), secara keseluruhan ceritanya sangat mudah dicerna tanpa perlu banyak bertanya2!

My Opinion about The Picture :
Amazing! suka banget ama gayanya Christopher Nolan yg bisa menceritakan sesuatu tanpa menampilkan kejadian secara langsung. Tehnik pengambilannya sangat bercerita sekali dan penggambaran karakter dari setiap tokoh sangat hebat dan memang sisi manusiawi/humanisme terlihat cukup jelas terdeskripsikan dalam film ini. Aksi yang disajikan, drama yang ditawarkan, maupun ketegangan yang diberikan benar-benar terasa. The design of the setting, the costumes, the gadgets is awesome. I could not ask for more!
My favourite scene is when The Joker walked out and blew the hospital! totally amazing! and other scene where Joker in it (the dissapearing pencil, the 'i want my phone call' scene, the money burnin' scene, ahhhh so many scenes) You should experience it yourself! Overall, the direction and the picture is brilliant and breathtaking!

The Cast:
Sosok Batman (the costume and all his gadgets) memang lebih baik dan lebih keren dari batman begins (but i think this time he talks to much!), tapi yang paling mengangkat film ini adalah kehadiran Joker! the only time i could breathe is when Joker is not on the frame!

Christian Bale as Bruce Wayne / Batman
wah, dari Batman Begins dia langsung jadi batman favorit saya. Keren Abis! Bruce dan segala kemewahannya serta dilema yang dihadapinya sangat baik diperankan oleh Bale!

Heath Ledger as The Joker
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
gila, aktingnya total! "psychopathic, mass murdering, schizophrenic clown with zero empathy" sangat tercermin dalam akting Ledger dalam film ini. Saya berikan sebuah suara saya (atau dua) untuk Ledger memenangkan Oscar! Salut dan best regards to Ledger yang telah almarhum! Terima kasih karena telah memberikan sebuah masterpiece in his acting!

Aaron Eckhart as Harvey Dent / Two-Face
Sosok American Hero yang dimiliki Aaron Eckhart memang pantas untuk memainkan tokoh Harvey Dent. I really dont know much about Dent/Two Face, he was not really my favourite villain!

Gary Oldman as James Gordon
Tak banyak berbeda dari Batman Begins, Detektif Gordon tetap menjadi sebuah karakter menarik dan manusiawi.

Maggie Gyllenhaal as Rachel Dawes
Saya JAUH lebih suka Maggie daripada Katie.

Other Casts That Caught My Eyes :
Michael Caine as Alfred Pennyworth
Morgan Freeman as Lucius Fox
Cillian Murphy as Scarecrow (eventhough as a cameo, he's really great)
Eric Roberts as Salvatore Maroni (somehow, i think i know this guy)
William Fichtner as Bank Manager (yeah, he's that guy from Prison Break! Cool! wahahaha)

The Music Score :
I downloaded the Score first even before i saw the movie (Sorry Mr. Zimmer) and wow i cant imagine how was the movie gonna be! and it perfects the movie even more... Those music score will be heard in my player for a few weeks from now on. wahahahahha!

The Comments when i ask people about the movie (not in Particular Order):
Me : ...(so amazed, speechless)
Verdante : "8,5 out of ten, i prefer transformers!" (WTF?)
Mr. Eka : "Pas menyetir mobil pulang pun gw gak bisa berkata-kata, harus nonton deh!"
Sarri : "Top, aaah gw suka bgt dialog2nya pel..."
M
bak Ike : "Biasa aja sih menurut gue"
Kukuh : "Gila, gw dah nonton dua kali tetep aja adegan munculnya Two Face tetep ngagetin!"
Tanti : "ceritanya sih so so ya menurut gue"
Anggi : (tanpa berbicara, mengangkat dua jempol tangan disusul dengan dua jempol kaki)
Sandra Dewi : "Keren bgt, batmannya cool dan gentleman. Jokernya keren bgt aktingnya dan yg pasti ngeselin hehehe, tp agak sadis buat anak2" (thanks for commenting)

Other interesting facts:
Judul filmnya itu 'The Dark Knight' bukan 'Batman: The Dark Knight' satu-satunya film tentang Batman yang gak pake embel2 Batman di judulnya..
for more facts about this movie: Ah, silakan googling sendiri buat detail, cast lengkap, reviewnya dan juga kemungkinan2 tentang film Batman berikutnya!!

I love Joker's jokes but only when i'm not in it!

PhotobucketPhotobucket