Tuesday, September 16, 2008

ketika otak mengalah pada hati

Sepertinya terjadi di bulan kelima atau keenam...

otak:
sudahlah kawan..jangan pergi ke sana...
hati:
yah..kali ini saja aku mohon..sudah lama aku tak berjalan-jalan dan bergembira..

otak:
masa? bukankah kau sering berkelana dan bergembira dengan bersama nada-nada dan lukisan-lukisan yang kau buat?
hati:
ah itu persoalan lain kawan..tapi kalau ke sana jarang aku sekali, coba kapan terakhir aku ke sana? 4-5 tahun lalu? itu pun hanya sampai gerbangnya saja bukan? kau selalu melarangku untuk membukanya...

otak:
bukannya melarangmu kawan..ini kan demi kebaikan kita...
hati:
kebaikan kita? hahaha jangan bercanda kawan..belakangan ini aku merasa tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Tampaknya kau lebih mementingkan dirimu dan semua rencana-rencanamu..

otak:
ya..tapi kau selalu termasuk di dalam rencana-rencana itu kawan, bisakah kita tetap berjalan sesuai rencana itu..dan bukankah Tuan kita sudah menetapkan...(terpotong)
hati:
AH SUDAHLAH! aku sudah tahu akan hal itu, tak perlu kau ulang-ulang terus..memang benar Tuan kita menetapkan bahwa kau lah yg memegang peranan lebih penting dalam mengambil keputusan. Tetapi perlu kuingatkan hai kawan..perananmu hanya lebih SATU PERSEN saja dari peranku,SATU PERSEN! itu tidak besar kawan! Dan aku juga sebenarnya tidak mengerti dan tidak menerima mengapa Tuan kita menetapkan seperti itu..INI sangat TIDAK ADIL BAGIKU!

otak:
tapi..
hati:
TIDAK ADA TAPI-TAPI! INTINYA AKU INGIN PERGI KE SANA SEKARANG.

otak:
...
hati:
JANGAN DIAM SAJA!!

otak:
perlukah kuingatkan kawan, hal ini sangat tidak sehat dan saat ini kau sepertinya tidak diinginkan di sana, kau hanya jadi pengganggu, belum saatnya... tidak sekarang, mungkin nanti kawan... sabarlah, sabar...pasti ada saatnya..
hati:
TIDAK, AKU AKAN PERGI KE SANA SEKARANG. Dan tolong berikanlah aku sedikit bekal untuk ke sana..


otak:
...bekal?...
hati:
YA! bekal sedikit pengetahuan, sejarah tentang Tuan kita, ataupun juga rencana-rencana itu yang tak pernah kau serahkan padaku atau siapapun juga...

otak:
...tapi..
hati:
(dengan segera mengambil sebagian kecil dari masing-masing hal-hal itu dan melangkah menuju pintu)

otak:
kawan! jika memang kau harus ke sana sekarang, cuma sekedar mengingatkan, janganlah kau buka lebar2 gerbang itu..jangan pula kau bagi2kan bekal itu secara sembarang..tolonglah ingat akan hal ini.
hati:
ya ya ya.. (akan kucoba, namun aku tak berjanji padamu kawan...)

Hati kembali pada bulan sembilan...

otak:
apa yang terjadi padamu kawan? kau terluka..parah kah? Siapa yang melakukan ini padamu?(memasang muka peduli sambil berusaha menahan tawa)
hati:
bukan, bukan siapa-siapa, aku sendiri yang melakukan ini, menabrak-nabrakan diriku di sana seperti orang bodoh..menjadi bahan guyonan....sudahlah jangan kau tahan tertawamu kawan..tertawalah dan memang benar apa yang kau katakan memang sepertinya gerbang itu belum sepantasnya terbuka...apakah aku harus minta maaf karena bersikap seperti bocah dan karena tidak mendengarkanmu?

otak:
hahahaha...jangan begitu kawan..sebenarnya kita sama..kadang-kadang aku terlalu banyak sok tahu dan kadang-kadang juga aku tidak mendengarkanmu dan bertindak seenaknya sendiri. Tetapi jika boleh, aku ingin minta maaf juga karena tidak mencegahmu dengan sungguh-sungguh untuk tidak pergi ke sana, tapi tidak ada salahnya bukan untuk membiarkan seorang kawan untuk pergi bersenang-senang?
hati:
tidak apa-apa kawan, memang aku cukup bersenang-senang saat di sana, Tetapi lain kali biar kau sajalah yang menentukan kapan aku bisa pergi ke sana..

otak:
ya..tapi aku tak bisa mencegahmu untuk mempunyai keinginan pergi ke sana, itu adalah hakmu kawan! jika memang sudah saatnya kau pasti akan tahu dan merasa, dan aku yang akan membukakan gerbang itu untukmu..
hati:
terima kasih kawan..aku sangat menghargai hal itu...Dan sepertinya Tuan kita telah menetapkan hal yang terbaik untuk dirinya dan diri kita...

otak:
ya..tapi sekarang sebaiknya kita pergi menyembuhkan luka-lukamu ke seorang teman kita yang bernama waktu...sepertinya dia bisa menyembuhkan segalanya..
hati: ya meskipun berbekas tapi dia bisa menghilangkan sakitnya untuk sementara... tapi...

otak:
tapi apa?
hati: bukankah kita tak mempunyai banyak kesempatan bersamanya? cuma sisa berapa? tidak banyak bukan?

otak:
Oh, hal itu tidak usah kau pikirkan kawan...jika memang seperti itu ya seperti itu lah.. tapi sebelum kesempatan itu habis, ijinkanlah aku memperkenalkan kepadamu seorang teman lama..
hati:
siapa?

otak:
Namanya bermakna sama dengan Tuan kita..
hati:
siapa??

otak:
keberuntungan!

--------------
follow your heart lead by your mind - Tuan

No comments: