Sekelibat lampu biru terlihat di spion kanan sewaktu berkendara pulang menuju rumah .. sebuah motor polisi memberhentikan saya dan juga alunan musik dari Vivaldi. Karena ini bukan yang pertama kali, dan tidak merasa bersalah, saya pun berhenti.
Petugas (P) : Selamat Malam Pak, Tau kenapa diberhentikan?
Saya (S) : umm tidak tahu pak, knapa ya?
P : lampu belakang kendaraan Anda mati, bisa lihat surat-surat berkendaranya?
Saya agak kaget mendengarnya, secara reflek melihat dan mengecek lampu belakang motor saya, damn, memang tidak nyala.. putus di jalan mungkin... saya perlihatkan saja STNK saya dan agak segan memberikan SIM saya
(kenapa? Karena sudah tidak berlaku sejak 2007 hahaha PARAH!!!)
P : Wah, SIMnya sudah tidak berlaku pak sejak 2007.. ini sama saja tidak membawa SIM, kena dendanya satu juta rupiah di pengadilan. (sembari mengeluarkan dan menunjukan sebuah buku denda yang menyatakan jumlah-jumlah denda yang harus dibayar.) Disidang di pengadilan ya Pak?!
S : Waduh, di pengadilan Mana Pak?
P : Pengadilan Jakarta Pusat, di daerah Gajah Mada Tanggal 7 Mei.. Bapak menuju kemana?
S : Dari arah Ragunan menuju Grogol Pak, ooww yang setelah Harmoni belok kiri itu gak jauh dari situ ya.. ya udah deh pak sidang aja.. Tanggal tujuh tuh hari apa ya? (padahal males banget harus ke sidang apalagi bayar denda satu juta tadi... hiiiii)
P : Tanggal tujuh itu hari Sabtu, Disidang aja nih? (sembari bersiap-siap menulis surat tilang di atas motornya) berarti total semua satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah. Satu juta untuk tidak membawa SIM, dua ratus lima puluh ribu karena kesalahan teknis lampu belakang mati.. ini membahayakan keselamatan Anda dan pengguna jalan lainnya.. Diselesaikan di pengadilan jadinya?
S : Iya Pak mau gimana lagi.. kecuali saya dilewatkan saja kali ini pak, cukup diberi peringatan, dan besok langsung saya urus semuanya lampu dan SIM saya (ah, bisa aja deh hahaha)
P : Maksud Bapak, saya lewatkan Anda begitu saja? Lewat begitu saja? langsung begitu? tidak bisa begitu saja Pak.. Sidang saja tanggal 7 di pengadilan Jakarta Pusat, harus dibayar saat itu.. kalau tidak datang maka STNKnya tidak bisa diambil..
S : Ugh, Ya sudah deh Pak, ditilang saja.. satu juta dua ratus lima puluh yah.. ugh paling saya datang ke pengadilan tapi belum tentu bayar dendanya pak, kagak ada duitnya...
P : Wah, kalau tidak dibayar saat itu, maka STNK tidak bisa diambil dan membayar dua kali lipat di minggu selanjutnya (apa iya memang begitu?)
S : yah mau gimana lagi? saya salah, ya disidang... gak bisa lepas kan.. masalah nanti tanggal 7 gimana ya sudah saya usahakan sebisa mungkin biar bagaimanapun.. ya kan?
P: Ya sudah, ditilang saja nih, gak apa-apa membayar denda sebesar itu?
S : iya Pak, mau gimana lagi? (pasrah beneran)
dia berniat untuk menulis surat tilangnya, well i'm ready for that, but then he changed his mind
P: Ya sudah, situ adanya berapa sekarang?
(hahahahaha, keluar juga maksudnya.. mengecek isi dompet dan melihat tiga lembar sepuluh ribuan dan beberapa uang kecil, daripada panjang urusan)
S : Ada tiga puluh ribu saja pak...
P: Wah, kalau segitu tidak cukup..
S : yah mau gimana lagi? (sering banget deh kalimat ini saya lontarkan malam itu hahahaha) adanya cuma segini Pak..
terlihat jelas dia masih berusaha mendapatkan lebih, tapi memang saya hanya memiliki sejumlah itu saja, mau ya selesai, tidak mau ya ke pengadilan.. sepertinya dia percaya bahwa saya mengatakan hal yang sejujurnya
P: Ya sudah, mana?
S : Ini Pak.. (mengambil uang yang saya berikan)
P: Saya ijinkan, besok langsung diurus yah keduanya.. coba kalau lampu belakangnya tidak bermasalah, kamu tidak bakal diberhentikan kan?
S : Iya Pak.. ummm sekarang bikin SIM brapaan ya Pak?
P: Lima ratus ribuan, lebih murah daripada didenda kan
S : Iya Pak.. Terima kasih (melirik sedikit ke nama yang tertera di dadanya: P. Jatmiko)
P: Iya..
selesai. sedikit penggalan cerita dan pengalaman dengan sedikit penyesalan akibat kelalaianku sendiri. ya sudahlah. tadinya ngantuk jadi segar lagi deh. mencoba menulis kembali dengan tidak mengubah intisari cerita.
safe drife all!
Thursday, April 22, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment